Ramadhan 1428 H
Salah satu nikmat yang Allah berikan kepada umat ini adalah diturunkannya bulan suci Ramadhan. Allah swt jelas-jelas telah menganugerahkan kepada kaum muslimin satu bulan penuh keberkahan, bulan diturunkannya mukjizat terbesar uswatun hasanah kita Rasulullah saw yaitu Al-Qur’an (syahrul Qur’an), bulan yang sangat memfasilitasi kita untuk selalu belajar dan bertarbiyah islam (syahrut tarbiyah), dan juga bulan yang akan menjadi ajang pembuktian kita sebagai seorang muslim untuk selalu bisa berlomba-lomba mencapai derajat taqwa yang harus di interpretasikan dengan berpuasa sebulan penuh (syahrusshiam).
Jika kita mengaku seorang muslim yang taat bukan hanya islam tercantum di KTP maka di bulan ramadhan 1428 H ini kita masing-masing pribadi harus memiliki target yang jelas dan terukur secara kualitas maupun kuantitas. Sebagai seorang pemimpin kita juga harus bisa menargetkan bulan ramadhan ini akan menjadi ramadhan terbaik sepanjang umur kita karena kita tidak tahu apakah tahun depan kita masih diberikan oleh Allah swt sebuah nikmat yang sama berjumpa lagi dengan bulan berkah ini. Untuk menjadikannya sebagai bulan ibadah terbaik sepanjang hayat kita, sebagai seorang leader kita juga harus bisa merefleksikan target-target besar tersebut kepada pencapaian pembentukan islamic leader, sehingga tidak perlu heran jika manusia terbaik dan pemimpin umat ini akan lahir dari hasil penempaan dan proses penggojlokkan bulan ramadhan.
Dalam perjalanan menempuh target besar di bulan ramadhan pasti banyak pelajaran yang mampu dipetik, mampu diambil hikmah istimewanya, dan mampu diinternalisasi dalam jiwa pribadinya dalam rangka pembentukan jiwa kepemimpinan kita karena ramadahan adalah bulan pembinaan. Namanya pembinaan, dikatakan berhasil jika output yang dihasilkan sudah sesuai dengan target dan harapan di awal. Jika kita berkaca pada kenyataan yang terjadi pada umat islam sekarang ini maka output pemimpin yang komprehensif lah yang sangat dinanti umat islam sebagai hasil konkret pembinaan manusia islam di bulan ramadhan.
Pemimpin yang islami
Dapat dikatakan sebagai pemimpin yang islami jika perilaku yang muncul dalam kehidupan sehari-hari adalah tingkah laku yang mencerminkan nilai-nilai keislaman yang menyeluruh dan komprehensif di semua aspek kehidupan sebagai hasil dari pembinaan yang telah dijalani selama sebulan penuh. Tidak dikatakan berhasil mencetak pribadi pemimpin yang islami jika aplikasi nyata yang terlihat pasca ramadhan biasa-biasa saja seperti tidak pernah merasakan sebuah proses perubahan penting dalam kehidupan. Hasil yang diperoleh sama pun sebenarnya bisa dikatakan gagal dalam mencetak seorang manusia yang merasakan pembinaan. Jika sama, maka waktu yang telah dilewatkan selama masa pembinaan seperti terbuang percuma saja tanpa ada hasil yang didapat. Sama saja tidak diperkenankan apalagi lebih buruk, jika lebih buruk maka harus ada tindakan secara serius untuk bisa mengevaluasi dan mengintrospeksi diri sendiri.
Nilai-nilai yang mencerminkan pemimpin yang islami diantaranya : kepahaman yang menyeluruh terhadap islam, jika point pertama ini sudah tidak dimiliki maka nama pemimpin islami pasti tidak akan dia terima walaupun kemampuan intelektualnya tinggi. Kepahaman menyeluruh tentang islamhanya akan terbentuk dari proses pembinaan yang terus-menerus dan kontinyu berinteraksi dengan nilai-nilai keislaman. Integritas, point ini juga tidak kalah pentingnya karena kejujuran dan kesamaan antara perilaku dan perkataan harus terinternalisasi dalam pribadi seorang pemimpin. Seandainya kejujuran ini tidak dimiliki maka tinggal menunggu saja hal yang buruk akan menimpa komunitas maupun pribadinya. Kredibilitas, nilai yang satu ini harus benar-benar ada dalam pribadi seorang pemimpin karena akan menunjukkan seberapa mampu dia memimpin yang lain menuju kepada perubahan umat yang signifikan. Kredibilitas seorang pemimpin juga akan menentukan apakah dia mampu menyelesaikan dan memberi solusi konkret bagi permasalahan umat yang sangat kompleks sampai saat ini. Kepedulian sosial, nilai yang satu ini akan benar-benar sangat menguji kepekaan diri seorang pemimpin untuk dapat berinteraksi dengan pihak-pihak yang menjadi partner kerjanya dalam beberapa jangka waktu ke depan. Seandainya nilai yang satu ini tidak dimiliki maka keberterimaan diri sang pemimpin oleh masyarakatnya akan sangat susah untuk bisa diwujudkan dan direalisasikan.
Beberapa nilai-nilai diatas merupakan nilai yang tampak dalam kehidupan sehari-hari yang akan menjadi parameter keberhasilan suatu proses pembinaan. Bulan ramadhan memang spesial Allah swt hadirkan untuk menciptakan pribadi-pribadi unggul yang menjadi solusi pemecahan masalah-maslaah kontemporer umat islam hari ini. Mudah-mudahan ramadhan tahun ini akan mampu menghadirkan pribadi-pribadi muslim yang tangguh yang sesuai dengan karakter pemimpin islami.
Leave a comment